Efek

TULISAN BERJALAN

WELCOME TO RONDIANA'S BLOG CENTER

Minggu, 17 November 2013

Menganalisis Puisi Diponegoro

DIPONEGORO
Chairil Anwar
  


 Dimasa pembangunan ini       =>     Makna denotatif  
Tuan hidup kembali          =>    Makna konotatif ( Semangat Diponegoro )
Dan bara kagum menjadi api          =>    Makna konotatif ( Semangat yang dulu padam menjadi berkobar )
Di depan sekali tuan menanti           =>      Makna konotatif ( Tanpa rasa ragu atau bimbang )
Tak gentar ! Lawan banyaknya seratus kali        =>     Majas hiperbola
Pedang di kanan           =>      Makna konotatif ( Tidak hanya dengan cara militer )
Keris di kiri        =>       Makna konotatif ( Kekuatan rakyat atau tradisi )
                Maju         =>       Makna denotatif
                Ini barisan tak bergenderang-berpalu           =>      Majas tautologi
                Kepercayaan tanda menyerbu       =>     Makna konotatif ( Mengandalkan kepercayaan )
Sekali berarti             Makna konotatif ( Hidup akan berharga jika memiliki arti meski 
                      hanya 1 kali )
Sudah itu mati    
                                Maju …        =>    Makna denotatif
                                Bagimu negeri       =>    Makna denotatif            
Menyediakan api         =>     Makna konotatif ( Semangat yang tinggi )
Punah di atas menghamba     =>        Makna konotatif ( Mengabdi untuk negeri )
                                Binasa di atas ditindas       =>      Makna konotatif ( Gugur dalam tangan penjajah )
                                Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai     =>    Makna konotatif (Merdeka sebelum gugur)
                                Jika hidup harus merasai     => Makna konotatif ( Memperjuangkan kemerdekaan )
Maju … Serbu … Serang … Terjang …     =>        Makna denotatif

Þ    Parafrase :
Semangat Diponegoro di zaman sekarang menjadi berkobar tanpa mengenal rasa takut untuk melawan musuh. Membawa senjata yang tidak hanya militer (modern) tetapi juga kekuatan rakyat (tradisi), sehingga hanya kepercayaan dan semangat kesetiakawanan yang diandalkan. Hidup akan lebih berharga jika memiliki arti meski hanya diberikan 1 kali. Berjuang untuk tanah air dengan semangat dan tekat patriot membela bangsa.
Þ    Unsur Instrinsik Puisi Diponegoro
1.    Tema                      : Semangat perjuangan Diponegoro.
2.    Rasa dan nada                   : Semangat.
3.    Diksi                      : Makna konotasi dan denotasi.
4.    Majas                     : Tautologi dan hiperbola.
5.    Amanat                  : Kita sebagai generasi muda di zaman sekarang
  hendaklah bersemangat tanpa mengenal lelah  
  dalam mengerjakan berbagai hal.

2 komentar: